Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Materi Pelatihan Penulisan Soal Matematika Berbasis HOTS Pada Tingkat SMP/MTS

Pelatihan Penulisan Soal Matematika Berbasis HOTS Pada Tingkat SMP/MTS

Pelatihan Penulisan Soal Matematika Berbasis HOTS Pada Tingkat SMP/MTS

Tes salah satu instrument hasil belajar yang diharapkan dapat mengukur nilai keterampilan peserta didik pada level yang berbeda, dimulai dari tingkat berpikir rendah hingga ketingkat berpikir yang lebih tinggi. Oleh sebab itu, harus ditinjau dari setiap tingkat kemampuan berpikir yang nantinya akan berpengaruh terhadap cara belajar peserta didik. Di Indonesia, dalam penyusunan instrument butir soal cenderung kebanyakan soal- soal dengan level berpikir rendah sehingga siswa lebih suka metode belajar mengingat dan mengerjakan beberapa soal yang terdapat pada buku dibanding dengan mengembangkan kemampuan berpikirnya ketika akan memecahkan suatu permasalahan.

Berdasarkan (Permendikbud, 2013) tentang standar kompetensi dicantumkan bahwa, standar kompetensi kelulusan yakni kualifikasi kemampuan lulusan yang meliputi pengetahuan, sikap, dan keterampilan. Artinya bahwa dalam menentukan pencapaian hasil belajar tidak hanya bergantung pada aspek kognitif, namun perlu juga diperhatikan dari aspek sikap dan juga aspek keterampilan.

Mengacu kepada peraturan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan nomor 22 tahun 2016 tentang standar proses pendidikan dasar dan menengah bahwa sistem penilaian kognitif memiliki 5 tingkatan yaitu mengingat, memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi.

Mengacu dengan hal diatas, pada aspek kognitif terdapat dua tingakatan yang termasuk HOTS. Soal- soal HOTS mengajak para siswa untuk berpikir tingkat tinggi dan berusaha untuk menghubungkan dengan banyaknya problematika dalam kehidupan sehari-hari. Oleh sebab itu, mengacu dengan Permendikbud tahun 2013 semestinya soal-soal ujian nasional yang dilaksanakan di Indonesia meliputi soal-soal level tinggi atau yang kita kenal dengan soal HOTS yang nantinya memunculkan SDM yang berkualitas yang dapat menyelesaikan problematika dalam kehidupan sehari-hari. Teknik pengajaran dijelaskan bahwa urutan pertanyaan yang bervariasi akan membawa peserta didik ke level respon yang berbeda-beda, mulai dari yang mudah hingga yang sulit (Watson-Davis, 2011). Bloom dalam Watson-Davis (2011) mendapatkan lebih dari 80% pengajuan pertanyaan guru ke peserta didik hanya menuntut untuk siswa menanggapi di level yang terendah, yakni menghafal dan untuk diingat kembali. Oleh karena manfaat matematika yang begitu besar, maka diperlukan kerja keras untuk membelajarkan matematika. Ini adalah tugas sekolah terutama guru. Matematika banyak dipandang sebagai mata pelajaran yang rumit bagi sebagian kalangan siswa maka perlu inovasi dan kreatifitas yang tinggi dalam mengajarkan matematika.

Soal Berbasis Hots

Kemampuan berpikir tingkat tinggi dapat didefinisikan dari beberapa sisi yang berbeda-beda menurut para pakar. HOTS dirumuskan pertama kali oleh Susan M Brookhart dalam bukunya yang berjudul “How to Assess Higher-order Thingking Skills in Your Classroom” bahwa HOTS didefinisikan sebagai metode untuk berpikir kritis, memberi pengetahuan dan pemecahan masalah (Sofyan, 2019).

Hidayati, (2017) menjelaskan bahwa “Higher order thinking occurs when a person takes new information and information stored in memory and interrelates and/ or rearranges and extends this information to achieve a purpose or find possible answers in perplexing situations”. Pendapat beliau mengatakan bahwa berpikir tingkat tinggi muncul saat adanya informasi terbaru dan saling berhubungan dengan keadaan sebelumnya atau mengembangkan yang telah ada supaya bisa merumuskan penyelesaian dalam kondisi tertentu.

Menurut Brookhart dalam Hidayati (2017) menjelaskan kemampuan keterampilan berpikir level tinggi dikelompokkan menjadi 3 bagian yakni transfer hasil belajar, berpikir kritis, dan memecahkan masalah. Kemudian Gunawan dalam Fanani, (2018) menerangkan bahwa HOTS atau kemampuan berpikir level tinggi sebagai proses berpikir peserta didik mengolah informasi dan dapat memperoleh pengertian dari implikasi yang baru.

Strategi Menyusun Soal HOTS

Tahap penyusunan soal-soal berbasis HOTS sama halnya dengan menyusun soal-soal biasa (Wahidmurni, 2018). Bedanya adalah dalam tahap pemberian stimulus yang di dapat dari masalah-masalah sehari-hari. Pemberian soal-soal HOTS menuntut peserta didik untuk berpikir cara menghubungkan bagaimana menerapkan konsep yang telah di kuasai. Sedangkan soal-soal yang bukan berbasis HOTS cenderung kepada jenis soal yang sederhana yang sekedar mengukur tingkat kemampuan mengingat dan menghafal terhadap sebuah materi dan tidak berhubungan dengan permasalahan di kehidupan sehari-hari.

Tahapan untuk menulis soal HOTS memiliki beberapa tahapan yaitu (1) analisis terhadap kompetensi dasar, (2) membuat kisi – kisi soal, (3) mencari masalah yang berhubungan kehidupan sehari – hari, (4) menulis butir soal dan (5) menyusun pedoman penskoran (Fanani, 2018).

METODE PELAKSANAAN

Mengacu dengan hal diatas, maka solusi yang ditawarkan oleh tim pengabdian masyarakat adalah dengan melaksanakan pelatihan penulisan soal berbasis HOTS dalam mengembangkan pemahaman dan keterampilan para tenaga pendidik dalam penyusunan soal-soal berbasis HOTS. Berikut ini dijabarkan langkah- langkah kegiatan yang dilaksanakan di MTs.S Al-Jihad Medan:

1. Langkah pertama adalah langkah persiapan yang terdiri dari kegiatan cek lokasi pengabdian, kegiatan wawancara dan observasi pendahuluan pada kepala sekolah, guru-guru MTs.S Al-Jihad Medan dan penyusunan bahan kegiatan. Kegiatan observasi dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui masalah yang dimiliki oleh sekolah mitra terkait penulisan soal-soal berbasis HOTS, serta menyesuaikan dengan kebutuhan yang diperlukan oleh pihak sekolah mitra. Hasil dari survey di awal kegiatan, observasi dan wawancara dijadikan indikator untuk mencari jalan keluar yang diperlukan untuk memecahkan masalah serta memenuhi kebutuhan sekolah mitra. 

2. Langkah kedua adalah langkah pelaksanaan sosialisasi yang meliputi dua tahapan, yaitu pemberian bahan materi terkait penyusunan soal-soal hots secara teori. 

3. Langkah ketiga adalah tahapan guru mempresentasikan hasil ataupun penyusunan soal-soal hots yang telah di susun oleh para guru sesuai mata pelajaran masing-masing. Pada tahapan ini juga guru diberi kesempatan untuk bertanya kepada kelompok yang presentasi. Dan juga di akhir sosialisasi bersama tim pengabdian masyarakat melakukan evaluasi terkait hasil dari presentasi setiap kelompok. 

4. Langkah keempat adalah evaluasi dan memberikan motivasi. Evaluasi dilakukan dengan maksud untuk melihat kendala terkait dengan kegiatan yang dilaksanakan. Instrumen evaluasi berupa angket respon guru-guru sebagai peserta kegiatan pelatihan terhadap pelaksanaan kegiatan serta evaluasi dari hasil penulisan soal-soal berbasis HOTS. Kegiatan pelatihan ditutup dengan memberikan semangat dan motivasi kepada peserta mengenai pelatihan penulisan soal berbasis HOTS yang dapat meningkatkan semangat guru-guru dalam mengikuti penyusunan soal-soal HOTS. (dst)

Materi Pelatihan Penulisan Soal Matematika Berbasis HOTS Pada Tingkat SMP/MTS DOWNLOAD


Demikian penjelasan materi Materi Pelatihan Penulisan Soal Matematika Berbasis HOTS Pada Tingkat SMP/MTS semoga bermanfaat.


Posting Komentar untuk "Materi Pelatihan Penulisan Soal Matematika Berbasis HOTS Pada Tingkat SMP/MTS"